Membenci Makhluk Jika Membahayakan

Tuntutlah ilmu lalu amalkanlah, Sertakan keikhlasan dalam amal dan menjauhlah dari nafsumu dan dari manusia.
Allah Swt. berfirman, Katakanlah: Allah, kemudian biarkanlah mereka bermain-main dengan kesesatannya. (Q.S. al-Anam: 91).
Katakanlah sebagaimana Nabi Ibrahim berkata, Sesungguhnya mereka itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam. (Q.S. asy-Syu'ara':77)


Menjauhlah dari manusia, bencilah mereka selama mereka engkau anggap membahayakan dirimu.
Apabila tauhidmu telah kuat, dan buruknya syirik telah keluar dari hatimu, kembalilah kepada manusia bergaullah dengan mereka,
berikan manfaat dari ilmu yang engkau miliki, Tunjukkan mereka ke pintu tuhan mereka yang Maha Agung.
Kematian orang khusus (seperti mereka) adalah tidak ada dari makhluk, mati dari keinginan dan pilihan.
Barangsiapa yang dapat mencapai kematian seperti itu, maka dia akan memperoleh kehidupan yang kekal bersama Tuhannya.
Kematiannya secara lahir diam sejenak, pingsan sesaat, hilang sebentar dan tidur sekejap mata kemudian bangun dan tersadar.

Apabila engkau ingin mencapai kematian seperti itu, hendaklah engkau raih marifat dan kedekatan dengan-Nya,
sehingga tangan rahmat dan pemberian akan mengambilmu dan memberimu kehidupan yang abadi.
Nafsu memerlukan makanan, hati memerlukan makanan, nurani juga memerlukan makanan.
Rasulullah Saw. bersabda, Sesungguhnya aku selalu di sisi Tuhanku, maka Dia memberiku makan dan minum.

Yakni memberi makan nurani dengan maani, memberi makan ruh dengan ruhani, dan memberikan makanan dengan makanan yang melindungi.
Pada awalnya, ia naik dengan jasad dan hatinya. Setelah itu, ketika jasad dilarang maka dia naik dengan hati dan nuraninya.
la hadir di tengah manusia. Demikianlah pewarisnya telah mengumpulkan ilmu, amal, ikhlas, dan mengajarkannya kepada manusia.

Wahai manusia, makanlah dari sisa orang-orang sufi, minumlah dari gelas bekas mereka.
Wahai orang yang mengaku berilmu, ilmumu tidak berguna jika tidak diamalkan,
amalmu juga sia-sia jika tidak diiringi dengan keikhlasan.
Sebab itu hanya menjadi jasad tanpa ruh.
Tanda dari keikhlasanmu adalah tidak mengharapkan pujian dari makhluk,
tidak juga takut atas celaan mereka,
tidak menginginkan apa yang ada pada tangan mereka,
tetapi dia beramal demi menunaikan hak rububiyah Tuhan,
ia beramal untuk Dzat yang memberikan nikmat, bukan untuk kenikmatannya,
untuk Raja bukan kepada kerajaan-Nya,
untuk kebenaran bukan untuk kebathilan.
Apa yang ada di sisi makhluk adalah cangkang, dan apa yang ada di sisi Khaliq adalah isi.