Jangan Mencari Sesuatu Selain Allah

Kehendakmu kepada Allah Swt belumlah benar, karena engkau tidak mengharapkan-Nya sepenuh hati
Segala pengakuanmu yang menghendaki Allah Azza wa Jalla batal karena mencari selainNya.
Orang yang menghendaki dunia itu sangat banyak. Adapun orang yang menghendaki akhirat hanya sedikit,
dan orang yang menghendaki Allah Swt lebih sedikit lagi.
Mereka sangat sedikit sekali dan amat langka, satu di antara seribu,
merekalah raja di muka bumi. Mereka adalah tameng negeri,
karena keberadaan mereka, bahaya dan bencana dihindarkan,
kehadiran mereka mengakibatkan turun rezeki dan karena merekalah tanaman tumbuh di muka bumi.

Pada awalnya mereka berpindah dari satu kampung ke kampung lain, dari satu negeri ke negeri lain, dari satu puing ke puing lain.
Setiap kali mereka dikenal di satu tempat, maka mereka segera berpindah ke tempat lain.
Mereka meninggalkan semua yang ada di belakang mereka, dan menyerahkan kunci-kunci dunia kepada pemiliknya.
Keadaan mereka tetap demikian, sehingga dibangunkan dinding disisi kiri dan kanannya

Sungai pun mengalir ke dalam hati mereka, pasukan yang datang dari sisi Allah menguasai dan melindungi mereka.
Pasukan itu menjaga dan memuliakannya, memalingkan hatinya dari makhluk. Semua itu berada di luar akal pikirannya.
Saat itulah mereka harus menghadapi manusia. Mereka seolah-olah menjadi seorang dokter dan orang-orang adalah orang-orang yang sedang sakit.

Celakalah engkau, engkau mengaku sebagai bagian dari kelompok mereka, apa tandanya...?
Pertanda apa yang engkau miliki bahwa engkau dekat dengan Allah Swt...?
Pada kedudukan seperti apa antara engkau dan Tuhanmu...?
Apa nama dan julukanmu yang tertera di kerajaan langit...?
Dengan apakah pintumu di tutup setiap malam...?
Apakah makan dan minummu syubhat atau mutlak halal...?
Apakah engkau berbaring di dunia atau akhirat atau mendekat kepada Allah Azza wa Jalla...?
Siapakah temanmu di waktu sepi...?
Siapa yang menghiburmu di kala sendiri...?

Sungguh dusta, temanmu ternyata adalah nafsu, syetan, syahwat dan pikiran duniawi.
Kawanmu saat sendiri adalah setan berbentuk manusia yang menjadi teman jahat dan teman berbincang saja.
Pendeknya, ini bukan hanya sekadar bermain-main dan diakui begitu saja,
ucapanmu dan pengakuanmu dalam hal ini seperti tidak berguna. Seharusnya engkau diam dan tidak bergerak di hadapan Allah Swt.
dan hindari buruknya etika. Sekali pun harus berbicara, bicaralah sesuatu yang dapat meningkatkan keberkahan dan dzikir.
Engkau tidak perlu mengaku-ngaku padahal hatimu kosong.
Setiap yang nampak tanpa diiringi hati, adalah kebohongan.
Tidakkah engkau mendengar sabda Rasulullah Saw "Tidaklah termasuk berpuasa orang yang selalu memakan daging manusia (ghibah)."